Sejarah Perkembangan Internet dan Aplikasinya dalam Bidang Pertanian
TUGAS MULTIMEDIA
“Sejarah Perkembangan Internet dan Aplikasinya dalam
Bidang Pertanian”
Dosen: Dian Metha Ariyanti, S.Sos., M.Si.
Disusun oleh:
Nama NIM
Shella Esterina 143112500150026
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Internet (Interconnected Network) atau jaringan
yang saling terkoneksi merupakan sebuah jaringan komputer yang saling terhubung
dengan menggunakan suatu sistem standar global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) yang
digunakan sebagai protokol pertukaran paket dalam melayani miliaran pengguna
yang terdapat di seluruh dunia. Internet menghubungkan komputer-komputer yang
ada diseluruh belahan dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar.
Oleh karena terhubung dalam sebuah jaringan komputer yang sangat besar, maka
dua buah komputer atau lebih yang terhubung dalam jaringan dapat saling
berkomunikasi dan bertukar data dan informasi dengan menggunakan telepon,
satelit, dsb.
Menurut Lani Sidharta
(1996), internet adalah suatu bentuk interkoneksi dari sebuah jaringan
komputer, dimana dapat memberikan bentuk layanan informasi secara lengkap.
Dijelaskan lagi lebih lanjut, bahwa internet juga terbukti sebagai rekan maya
atau virtual yang ampuh, yang biasa digunakan dalam media bisnis, politik, dan
bahkan untuk hiburan semata.
Secara sederhana,
internet memiliki fungsi sebagai media komunikasi, sebagai tempat untuk mencari
data dan informasi, dan sebagai tempat untuk bertukar data. Internet mampu
memberikan kemudahan kepada pengguna internet untuk mengakses data.
Di masa sekarang, internet dimanfaatkan oleh setiap
pengguna internet untuk berkomunikasi, karena dengan adanya perkembangan
internet, komunikasi antar setiap individu menjadi lebih cepat dan murah.
Selanjutnya, sebagai wahana hiburan dan untuk mengakses wawasan dan
pengetahuan. Dengan adanya internet, waktu kosong dapat menghibur dan menambah
pengetahuan melalui berbagai media sosial, seperti facebook, twitter, google,
google scholar, dsb. Setelah itu, internet memudahkan setiap penggunanya untuk
berbelanja, bisnis, dan mencari lowongan pekerjaan.
B.
Tujuan
Untuk mengetahui
sejarah perkembangan internet dari awal sampai yang sekarang (4G).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Internet di Dunia
Perkembangan internet
pertama kali dikemukakan oleh J.C.R Licklider dari MIT (Massachutts Institute of Technology)
pada bulan Agustus 1962. Konsep awal yang dikemukakannya dinamakan “Galactic
Network”. Beliau mengemukakan tentang jaringan global yang memungkinkan orang
dapat mengakses data dan program dari mana saja. Pada tahun 1969, Licklider
mengepalai program penelitian komputer di ARPA yang merupakan bagian dari
Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Di tahun yang sama, RAND Corporation
memulai riset terhadap jaringan komputer yangterdistribusi yang ditujukan untuk
keperluan militer.
Pada tahun 1965,
peneliti dari MIT bernama Lawrence G. Roberts (dikenal juga dengan nama Larry
Roberts) dan Thomas Merill melakukan koneksi komputer TX-2 di MIT dengan
komputer Q-32 di California menggunakan jalur telpon berkecepatan rendah untuk
menciptakan jaringan berskala luas untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1966 Larry
Roberts mengembangkan konsep jaringan komputer. Kemudian beliau merencanakan
jaringan yang disebut ARPANET yang dipublikasikan pada tahun 1967. Pada tahun
1969, proyek internet ARPA yang disebut ARPANET. ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) merupakan proyek yang dilakukan
Amerika untuk mendemonstrasikan cara suatu hadware dan software komputer
memiliki basis UNIX dengan berkomunikasi dalam jarak yang jauh dengan saluran
telepon.
Proyek ARPANET dirancang
dalam bentuk jaringan dengan standarisasi kehandalan dan berapa besaran
informasi yang dapat kirim untuk saling bertukar informasi. Oleh sebab itu,
proyek ini menjadi cikal-bakal terbentuknya protokol baru yang sekarang dikenal
dengan TCP/IP (Transmision Control
Protocol/Internet Protocol). Tujuan awal dari Proyek ARPANET sebenarnya
hanya digunakan dalam keperluan militer untuk menghubungkan daerah atau wilayah
vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk
menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat
mudah dihancurkan.
Pada awal tahun 1969, ARPANET
hanya dapat menghubungkan 4 situs seperti Stanford Research Institute, University
of Calirofornia, Santa Barbara, University of Utah.
Pada tahun 1971 jumlah komputer yang terhubung ke
ARPANET mencapai 14 buah. Pada tahun ini, protokol TELNET dan FTP berhasil
dibangun.
Pada tahun 1972, ARPANET
dikenalkan secara umum oleh INWG (Internet
Network Working Group) yang dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan
komputer dan membuat standar-standar untuk jaringan komputer yang termasuk
diantaranya adalah internet. Karena berkembang sangat pesat di seluruh wilayah,
ARPANET mengalami kesulitan karena banyak universitas lain yang mau bergabung.
Dari kesulitan tersebut, ARPANET dipecah menjadi dua yaitu MILNET untuk
keperluan militer dan APRANET untuk keperluan non-militer.
Pada tahun 1972, Ray
Tomliinson menulis program yang memungkinkan surat elektronik dikirimkan ke
jaringan ARPANET. Beliau merancang konversi “user@host.” Di tahun yang sama,
ARPANET menggunakan NCP untuk menstransfer data dan ARPA berubah nama menjadi
DARPA. Tambahan huruf D berasal dari kata Defense. DARPA sendiri merupakan
gabungan kedua jaringan MILNET dan APRANET dan disederhanakan menjadi Internet
seperti sekarang ini. Pada tahun ini juga, ARPANET melakukan koneksi
international yang pertama dengan University College of London dan Royal
Establishment di Norwegia.
Pada tahun 1978, Unix
to Copy Protocol ditemukan di Labolatorium Bell. Program ini berguna untuk
melakukan file transfer. Selanjutnya, pada tahun 1979, News Group yang diberi
nama USENET beroperasi dengan dasar UUCP yang diciptakan oleh Tom Truscott dan
Jim Ellis (kedua mahasiswa di Duke University) dan Steven Bellovin (dari
Universitas North Carolina). Para pengguna dari seluruh dunia bergabung ke grup
diskusi ini dan membicarakan masalah jaringan, politik, agama dan berbagai
topik lainnya.
Pada tahun 1982, DCA (Defense Communication Agency) dan DARPA
membentuk protokol yang disebut TCP/IP untuk ARPANET. Selanjutnya, Departemen
Pertahanan Amerika Serikat menyatakan TCP/IP sebagai sebuah standar. Dan pada saat
itulah, internet didefinisikan sebagai sekumpulan jaringan yang terhubung yang
menggunakan TCP/IP sebagai protokol.
Pada tahun 1983, John
Postel, Paul Mockapetris, dan Craig Partidge mengembangkan Domain Name System (DNS) dan mengusulkan sistem penamaan berbentuk
user@host.domain. Pada tahun 1984, DNS
diperkenalkan di internet dengan menyebutkan nama-nama jenis domain seperti
.go; .mil; .org; .net; dan .com.
Pada tahun 1986, TCP/IP
mulai tersedia pada work staiton dan PC. Di tahun ini pula, National Science
Foundation mendanai NSFNET sebagai tulang punggung internet berkapasitas 56
kbps dan mengatur internet hanya ditujukan untuk kepentingan riset dan
pemerintah yang bersifat tidak komersial.
Pada tahun 1988, Internet
Relay Chat disingkat IRC yang dibuat oleh Jarkko Oikarinen digunakan untuk melakukan
chatting secara online melalui komputer. Pada tahun 1989, negara Australia,
Jerman, Israel, Italia, Jepang, Mexico, Belanda, Selandia Baru dan Inggris
bergabung ke internet. Di Jepang, jaringan bernama JUNET mulai berhubungan
dengan NSFnet. Pada tahun 1989, TIM Berners Lee, periset dari Inggris yang
bekerja di CERN, Swiss, mengajukan konsep yang disebut sistem hypertext. Sistem
ini dapat melihat dokumen secara melompat-lompat dan bisa berjalan dalam sistem
operasi yang berbeda-beda. Konsep inilah yang disebut World Wide Web (WWW) atau
dikenal dengan nama Web.
Pada tahun 1990,
Departemen Pertahanan Amerika membubarkan ARPANET. Saat itu jaringan tersebut berkembang dari 4 buah host
menjadi 300.000 host. Di tahun yang sama, Singapura membangun jaringan TECHNET
dan ikut bergabung di internet. Pada tahun ini pula, beberapa perangkat lunak
seperti Archie, Gopher dan WAIS mulai dipakai.
Pada tahun 1990, World
Wide Web (WWW) diluncurkan oleh CERN di Jenewa, Swiss. Tim Berner Lee
menciptakan Hypertext Markup Language (html) yang menggunakan URL untuk
pengalamatan Web. HTML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menyusun
tampialn WEB.
Pada tahun 1991, NSFNET
diperbaharui dengan kecepatan mencapai 44Mbps. Koneksi mencakup 100 negara dan
melibatkan lebih dari 600.000 host dan kira-kira 5.000 jaringan. Namun, pada
tahun ini, NSF sebagai pendananya mencabut larangan komersial untuk internet
sehingga membuka peluang perdagangan elektronis.
Pada tahun 1992, jumlah
jaringan sudah melampaui 7.500 buah dan jumlah komputer yang terkoneksi
sebanyak 1.000.000. Saat itu, audio dan video mulai ada di internet. Pada tahun ini
pula, Veronica dan Mozaic lahir. Penciptanya Marc Andresen dan Eric
Bina. Veronica adalah sebuah perangkat pencarian teks, dikeluarkan di Universitas
Nevada. Mozaic adalah browser yang pertama diciptakan. Software ini memadukan
teks dan gambar. Selain itu, tercatat bahwa perusahaan Delphi di Amerika
Serikat mulai membuka layanan internet kepada para pelanggannya.
Pada Tahun 1994, Yahoo!
yang kepanjangannya adalah Yet Another
Hierarchical Officious Oracle didirikan oleh dua orang mahasiswa
Universitas Stanford yaitu Jerry Yanf dan David Filo. Yahoo! terkenal sebagai
portal yang menyediakan email gratis dan mesin pencari informasi. Pada tahun
ini pula, Amazon.com didirikan oleh Jeff Bezos.
Pada tahun 1996,
perusahaan komputer Dell mulai menjual komputer melalui internet. Pembeli bisa
memilih komputer dan perangkat keras yang sesuai dengan keinginan mereka
sendiri. Selanjutnya, pada tahun 1998, mesin pencari terkenal yang lain adalah
Google diluncurkan. Mesin pencari ini dibuat oleh Larry Page dan Sergey Brin.
Saat itu mereka berdua adalah mahasiswa Universitas Stanford.
B.
Sejarah
Internet di Indonesia
Di Indonesia, internet
baru di kenal sekitar tahun 1990-an. Dulu, internet lebih di kenal untuk
melakukan kegiatan – kegiatan yang sifatnya paguyuban yaitu seperti gotong-royong,
kerjasama, dan kekeluargaan. Seiring perkembangannya, internet saat ini lebih
individual dan digunakan untuk komersil atau perdagangan atau sekarang lebih di
kenal dengan sebutan online shop.
Di Indonesia, pencetus
internet adalah RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby
Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo (1992-1994).
Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang
keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di
media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan Komputer Biaya Murah Menggunakan Radio”
di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di
Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Inspirasi tulisan-tulisan
awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun
1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya
Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV)
sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra
Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru
pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini
(YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40 meter.
Robby Soebiakto
merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk
komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet
radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB
yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto
menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang
di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000,
AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan
aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di
koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
Di tahun 1986-1987,
yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby
Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang
mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board
System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang
mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat
berjalan dengan lancar.
Di awal tahun 1990,
komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan
YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui
jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran,
komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui
jaringan radio amatir.
Robby Soebiakto
berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui
satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih
lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan
ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
RMS Ibrahim (biasa
dipanggil Ibam) merupakan orang dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim
pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang
merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP
yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk
mentransfer e-mail dan newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD)
yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC.
Muhammad Ihsan adalah
staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun
1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR
(NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi
packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai
JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas
protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan
relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT
di tahun 1993-1998.
Firman Siregar
merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket
bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan
program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio
TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran
komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem
Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.
Putu sebuah nama yang
melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak
Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal
perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail
khususnya di Jakarta, Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki
yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab
e-mail sendiri.
Suryono Adisoemarta
N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan
oleh anggota Amateur Radio Club (ARC)
ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh
Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal
semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang
paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan
lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih
dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang
jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan
peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Berawal dari teknologi
radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh
sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET
akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain.
September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB
dengan jaringan penelitian Asia Internet
Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke
Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps.
ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.
C.
Jaringan
Internet dari Generasi Pertama samapai Generasi Keempat
Layanan internet selain
harus terhubung ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada, layanan
internet juga sangat tergantung pada jaringan internet yang ada. Sejak hadir di
Indonesia, jaringan internet telah mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan teknologi komunikasi.
Seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi, pengiriman teks, suara, gambar dan video
semakin besar frekuensinya. Teknologi internet terkini hadir sebagai media atau
sarana yang multifungsi. Dengan adanya aplikasi teleconference, internet juga
dapat hadir secara real time audio visual seperti pada metode konvensional. Perkembangan
internet dari generasi pertama sampai keempat dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Generasi
Pertama (1G)
Generasi
pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada
era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan
teknik komunikasi yang disebut Frequency
Division Multiple Access (FDMA).
2.
Generasi
Kedua (2G)
Teknologi
2G diperkenalkan pada awal 1990-an yang memungkinkan lebih banyak transmisi per
saluran komunikasi. Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan
kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan
teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
3.
Generasi
Kedua Setengah (2,5G)
Teknologi
2,5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM
telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang
berbasis GSM teknologi 2,5G diimplementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis
CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
4.
Generasi
Ketiga (3G)
Teknologi
3G mulai dilakukan pada akhir tahun 1990-an dan mulai diterapkan di sebagian
besar dunia di awal abad ke-21. ITU (International
Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third Generation) sebagai teknologi yang dapat bekerja sebagai
berikut:
a. mempunyai
kecepatan 144 kbps saat user bergerak 100 km/jam,
b. kecepatan
transfer data sebesar 384 kbps saat user berjalan kaki, dan
c. kecepatan
transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam.
5.
Generasi
Ketiga Setengah (3,5G)
Sementara
jaringan 3G merupakan yang pertama memungkinkan aplikasi multimedia, teknologi
3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G,
terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G
(lebih dari 2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses
internet dan video sharing. Teknologi ini dikenal dengan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) dan Wireless Broadband (WiBro).
High-Speed Downlink Packet Access
(HSDPA) atau teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO
mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang
memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal
Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas
data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
6.
Generasi
Keempat (4G)
Generasi
keempat (4G) mampu memberikan kecepatan 500 kali lebih CDMA2000, mampu
memberikan kecepatan hingga 1Gbps dalam keadaan diam atau 100Mbps saat
bergerak. Pada kecepatan super ini, user dapat dengan mudah mendowload film
kualitas HD dalam beberapa detik saja. Istilah 4G (Fourth Generation Technology) umumnya digunakan mengacu kepada
pengembangan teknologi telepon seluler.
Teknologi
4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G
menurut IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”.
Beberapa
teknologi 4G, diantaranya sebagai berikut:
a.
Long Term Evolution (LTE)
LTE dibangun dengan tujuan untuk
peningkatan efisiensi, peningkatan layanan, pemanfaatan spektrum lain dan
integrasi yang lebih baik. Hasil LTE ini adalah berupa evolusi release 8 dari
UMTS standard termasuk modifikasi dari sistem UMTS. LTE ini menjadi evolusi
lanjutan dari 3G dan akan dikenal sebagai 4G yang nanti akan jauh lebih efisien
dan simpel. LTE mampu melakukan Download dan Upload dari telelpon selular
dengan kecepatan ratusan Mbps. LTE dipersiapkan untuk format jaringan selular
masa depan. Kekuatannya jauh melebihi yang sudah ada baik 3G HSDPA maupun HSUPA
karena mampu mengalirkan data hingga 100Mbps untuk Downlink dan 50 Mbps untuk
Uplink sehingga dapat mendukung jaringan yang berbasis IP.
b.
Ultra Mobile Broadband (UMB)
UMB
adalah nama lain untuk CDMA 2000 1x EV-DO revisi C yang dapat mendukung
kecepatan data hingga 280Mbps pada kondisi puncak sehingga dapat dikategorikan
kedalam generasi 4G. UMB didesain untuk dapat melayani layanan IP Based Voice
(VOIP), Multimedia, Broadband, Entertainmnent dan jasa elektronik komersial
juga mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile.
UMB
mengkombinasikan aspek-asppek terbaik dari CDMA, TMD, LS-OFDM, dan OFDMA
kedalam suatu Inteface tunggal menggunakan mekasnisme signaling dan Control
optimasi yang lebih tinggi dan maju.
c.
Mobile
WiMax II (IEEE 802.16m)
Mobile
WiMax disebut juga WiMax revisi E, yang standardnya dibuat oleh IEEE,
menggunakan teknologi OFDM dan teknologi antenna. Mobile WiMax ini nantinya
akan menjadi semacam personal broadband atau DSL on the move. Untuk teknologi
ini, layanan yang dapat dinikmati adalah Broadband mobile data yang juga
non-mobile operator. Beberapa content yang akan meramaikan WiMax kedepannya
adalah VoIP, Game, Audio/Video Live. Mobile WiMax akan mengarah ke layanan
dimana pengguna tidak lagi bergantung pada jaringan akses dimana ia berada.
Mobile WiMax menawarkan latency rendah, advanced security, QoS, dan appropriate
spectrum harmonization serta worldwide roaming capability. Mobile WiMax
dioptimalkan untuk Dynamic Mobile Radio Channel, menyediakan support untuk hand
of dan roaming.
D.
Manfaat
Internet Pada Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian,
internet digunakan untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan dan dapat
pula digunakan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan
perekonomian melalui korespondensi dengan orang lain atau perusahaan di
berbagai penjuru dunia baik informasi terkini maupun informasi terlama bisa
didapat dan dikirimkan dengan cepat. Selama ini masalah yang dihadapi oleh
masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang baru dan tepat.
Informasi dari internet
berfungsi sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang kemudian
ditindak lanjuti dengan kegiatan yang lain. Internet memberi informasi kepada
para petani dalam pemeliharaan tanaman dan hewan, pemberian pupuk, irigasi,
ramalan cuaca dan harga pasaran. Manfaat internet menguntungkan para petani
dalam hal kegiatan advokasi dan kooperasi. Internet juga bermanfaat untuk
mengkoordinasikan penanaman agar selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur
dan harga jual normal. Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tidak
dapat segera dilayani para petugas penyuluhan pertanian, maka mereka bisa
mendapatkan informasi tersebut dari internet.
Manfaat yang dapat
diperoleh melalui kegiatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
(Mulyandari 2005), khususnya dalam mendukung pembangunan pertanian
berkelanjutan di antaranya adalah mendorong terbentuknya jaringan informasi
pertanian di tingkat lokal dan nasional dan membuka akses petani terhadap
informasi pertanian untuk meningkatkan peluang potensi peningkatan pendapatan
dan cara pencapaiannya, meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan posisi
tawarnya, serta meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan diversifikasi
usahatani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang
tersedia, jumlah produksi yang diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output.
Selain itu, penggunaan
teknologi informasi (internet) dapat mendorong terlaksananya kegiatan
pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal dan
memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal (indigeneous
knowledge) yang dapat diakses secara lebih luas untuk mendukung pengembangan
pertanian lahan marjinal.
Petani perlu
memanfaatkan dengan optimal teknologi-teknologi alternatif tersebut sehingga
mereka tidak ketinggalan informasi dan dapat mengembangkan pertaniannya.
Informasi yang didapatkan dapat menjadi acuan pengembangan dalam budidaya
maupun pengolahan pasca panen. Tentu saja hal yang kita harapkan adalah
peningkatan produktivitas dan nilai tambah yang merupakan ciri pertanian modern
dapat tercapai. Keterlibatan dari penyedia informasi tentu sangat penting.
Universitas-universitas, lembaga penelitian di bidang pertanian, LSM, dan
pemerintah harus secara proaktif menyediakan layanan-layanan informasi melalui
internet yang saat ini cukup murah dan terjangkau dai sisi penyedia informasi.
Permasalahannya adalah kita harus bersama-sama saling melengkapi untuk
memberikan yang terbaik bagi para petani kita, agar kesejahteraan mereka
meningkat.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Internet (Interconnected Network) merupakan sebuah
jaringan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan suatu sistem standar
global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) yang
digunakan sebagai protokol pertukaran paket dalam melayani miliaran pengguna
yang terdapat di seluruh dunia. Internet menghubungkan komputer-komputer yang
ada diseluruh belahan dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar.
Internet memiliki fungsi sebagai media komunikasi, sebagai tempat untuk mencari
data dan informasi, dan sebagai tempat untuk bertukar data. Di masa sekarang,
internet dimanfaatkan oleh setiap pengguna internet untuk berkomunikasi, sebagai
wahana hiburan dan untuk mengakses wawasan dan pengetahuan, dan memudahkan
setiap penggunanya untuk berbelanja, bisnis, dan mencari lowongan pekerjaan.
Sejarah perkembangan
internet, dimulai dari riset packet switching ARPANET. Riset ini merupakan
program penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang
digunakan untuk kepentingan militer. Awal perkembangan, ARPANET hanya dapat
menghubungkan 4 situs seperti Stanford Research Institute, University of Calirofornia,
Santa Barbara, University of Utah. Seiring berjalannya waktu, ARPANET
berkembang sangat pesat sehingga ARPANET dipecah menjadi dua yaitu MILNET untuk
keperluan militer dan APRANET untuk keperluan non-militer.
Setelah kemunculan
ARPANET, banyak orang yang mulai mengembangkan “user@host” dan mulai banyak
nama-nama jaringan internet lainnya. Selanjutnya, adanya perkembangan protokol
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). Protokol ini digunakan untuk menyatukan beberapa bahasa yang
terhubung dengan pengiriman data.
Di Indonesia sendiri,
perkembangan internet bermula dari munculnya pencetus-pencetus internet
diantaranya RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto,
Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo (1992-1994).
Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi, pengiriman teks, suara, gambar dan video
semakin besar frekuensinya. Teknologi internet terkini hadir sebagai media atau
sarana yang multifungsi. Dengan adanya aplikasi teleconference, internet juga
dapat hadir secara real time audio visual seperti pada metode konvensional.
Perkembangan jaringan
internet, awalnya adalah generasi pertama (1G) yang menggunakan teknik
komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Selanjutnya,
generasi kedua (2G) yang menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA)
dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Selajutnya, perkembangan teknologi dari 2G adalah teknologi 2,5G (generasi
ketiga) yang menggunakan platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan,
khususnya untuk aplikasi data. Teknologi 2,5G diimplementasikan dalam GPRS (General
Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA
diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
Selanjutnya, generasi
keempat (3G) yang mempunyai kecepatan 144 kbps saat user bergerak 100 km/jam,
kecepatan transfer data sebesar 384 kbps saat user berjalan kaki, dan kecepatan
transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam. Peningkatan dari teknologi
3G adalah teknologi 3,5G (generasi kelima) dalam hal peningkatan kecepatan
transfer data yang lebih dari teknologi 3G (lebih dari 2Mbps) sehingga dapat
melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing.
Teknologi 3,5G dikenal dengan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) dan
Wireless Broadband (WiBro).
Terakhir adalah generasi
keempat (4G) mampu memberikan kecepatan 500 kali lebih CDMA2000, mampu
memberikan kecepatan hingga 1Gbps dalam keadaan diam atau 100Mbps saat
bergerak. Pada kecepatan super ini, user dapat dengan mudah mendowload film
kualitas HD dalam beberapa detik saja. Istilah 4G (Fourth Generation Technology)
umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler.
Dalam bidang pertanian,
internet digunakan untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan dan dapat
pula digunakan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan
perekonomian melalui korespondensi dengan orang lain atau perusahaan di
berbagai penjuru dunia baik informasi terkini maupun informasi terlama bisa
didapat dan dikirimkan dengan cepat. Selama ini masalah yang dihadapi oleh
masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang baru dan tepat.
B.
Daftar
Pustaka
Irwansyah. 2014. Perkembangan
Teknologi. Saat Ini. (http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/472-dwinurfalaksani-p-b-internet,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
Melhaitamy. 2015. Pengertian
dan Sejarah Internet, (http://www.pintarkomputer.org/2015/04/pengertian-dan-sejarah-internet-di.html,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
Lestari. N.N.Y. 2013. Sejarah
dan Perkembangan Internet. (http://lestariyunita10.blogspot.co.id/2013/09/sejarah-dan-perkembangan-internet-di.html,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
N.N. Sejarah Internet. (http://www.artikeltik.com/sejarah-internet.html,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
Sidharta, Lani. (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/618/jbptunikompp-gdl-fitrinim10-30855-10-unikom_f-i.pdf,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
N.N. Makalah Sejarah
Perkembangan Internet di Dunia. (https://docs.google.com/document/d/1qCNWAFBXQvyfk2fygSB00o6w8n9z-VNxNUFrTs2Osvk/edit?pli=1#,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
Harahap, P. 2015. Perkembangan
Internet Generasi Keempat dan Enterpreneurship. (https://vandha.wordpress.com/2015/01/10/perkembangan-internet-generasi-keempat-dan-enterpreneurship/,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
Rahayu, D.P. 2015. Manfaat
Teknologi Informasi dalam Bidang Pertanian. (https://dyanputrirahayu.wordpress.com/category/manfaat-teknologi-informasi-dalam-bidang-pertanian/,
diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
Komentar
Posting Komentar