Budidaya Tanaman Perkebunan
TUGAS MATA KULIAH
BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
“Jenis-Jenis Kelapa Sawit dan Kakao”
Disusun oleh:
Shella Esterina (143112500150026)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2017
A.
Jenis – Jenis Kelapa
Sawit
Berdasarkan Ketebalan Tempurung dan Daging Buah,
dibagi menjadi:
1.
Varietas Dura
Kelapa sawit jenis dura memiliki ciri-ciri, yaitu
mempunyai ketebalan pada bagian cangkangnya sekitar 2-8 mm, dan pada bagian
luar cangkangnya hampir tidak memiliki serabut. Untuk bagian daging buah kelapa
sawit jenis dura ini sangat tipis (tidak terlalu tebal), dan daging bijinya
cukup tebal. Kelapa sawit jenis dura memiliki kandungan minyak yang sangat
rendah dan sering digunakan sebagai induk betina pada saat melakukan pembibitan
kelapa sawit tahap pemulihan. Berikut adalah ciri-ciri dari kelapa sawit
varietas dura:
Ciri-Ciri:
a.
Memiliki
tempurung dengan ketebalan 2-8 mm.
b.
Daging buah
relatif tipis 35 – 50 % terhadap buah.
c.
Bentuk biji cukup
besar dengan kandungan minyak relatif rendah.
d.
Dalam
persilangan di gunakan untuk indukan betina.
2.
Varietas Psifera
Kelapa sawit varietas psifera ini memiliki cangkang
yang tipis dan hampir tidak bercangkang. Kelemahan dari varietas ini adalah
bunga betina jenis sawit psifera bersifat steril dan sulit berkembang untuk
menjadi buah. Berikut adalah ciri-ciri sawit varietas psifera:
Ciri-Ciri:
a.
Ketebalan
tempurung relatif sangat tipis.
b.
Daging buah tebal,
lebih tebal dari buah dura.
c.
Daging biji
sangat tipis.
d.
Minyak sawit
yang di hasilkan relatif rendah.
e.
Tidak dapat di
perbanyak tanpa di silangkan dengan jenis sawit lainnya.
3.
Varietas Tenera
Jenis kelapa sawit tenera merupakan jenis kelapa
sawit yang dihasilkan dari persilangan antara kelapa sawit dura dan psifera. Sehingga,
kelapa sawit varietas tenera sangat bagus untuk dibudidayakan karena memiliki
banyak keunggulan. Berikut adalah ciri-ciri dari varietas tenera:
Ciri-Ciri:
a.
Hasil
persilangan dari varietas dura dan psifera.
b.
Memiliki
tempurung tipis 0-5 mm.
c.
Terdapat serabut
lingkaran di keliling tempurung.
d.
Daging buah
sangat tebal.
e.
Tandan buah
sangat banyak , tetapi memiliki ukuran kecil.
f.
Berat tandan
mencapai 22-24 %.
4.
Macro Carya
Ciri-Ciri:
a.
Tempurung sangat
tebal sekitar 5 mm.
b.
Daging buahnya
tipis sekali.
5.
Diwikka-wakka
Varietas ini mempunyai ciri khas dengan adanya dua
lapisan daging buah. Diwikka-wakka dapat dibedakan menjadi diwikka-wakkadura,
diwikka-wakkapisifera, dan diwikka-wakkatenera.
Dua
varietas kelapa sawit yang disebutkan terakhir ini jarang dijumpai dan kurang
begitu dikenal di Indonesia. Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit
menyebabkan perbedaan persentase atau rendemen minyak yang dikandungnya.
Rendemen minyak tertinggi terdapat pada varietas Tenera yaitu sekitar 22-24%,
sedangkan pada varietas Dura antara 16-18%. Jenis kelapa sawit yang diusahakan
tentu saja yang mengandung rendemen minyak tinggi sebab minyak sawit merupakan
hasil olahan yang utama. Sehingga tidak mengherankan jika lebih banyak
perkebunan yang menanam kelapa sawit dari varietas Tenera.
Berdasarkan Warna Kulit, dibagi menjadi:
1.
Varietes Nigrescens
Ciri-ciri:
a.
Memiliki warna
mudah kehitam-hitaman atau coklat.
b.
Warna matang
sempurna berwarna jingga kehitaman.
2.
Varietes Virescens
Ciri-ciri:
a.
Memiliki warna
mudah hijau.
b.
Memiliki warna
matang sempurna jingga kemerahan serta ujung berwana hijau.
3.
Varietes Abescnes
Ciri-ciri:
a.
Memiliki warna
mudah keputi-putihan.
b.
Warna matang
sempurna berwarna kekuningan serta ujung ungu kehitaman.
B.
Jenis – Jenis Kakao
1.
Kakao Criollo
Criollo termasuk jenis yang menghasilkan biji kakao
dengan mutu terbaik seperti Kakao Mulia, Fine
flovour cocoa, Choiced cocoa dan Edel cocoa.
Ciri-Ciri:
a.
Pertumbuhan
tanaman kurang kuat dan produksinya relatif rendah.
b.
Tunas-tunas muda
umumnya berbulu.
c.
Masa berbuah
lambat.
d.
Agak peka
terhadap serangan hama dan penyakit
e.
Kulit buah tipis
dan mudah diiris.
f.
Terdapat 10 alur
yang letaknya berselang-seling, dimana 5 alur agak dalam dan 5 alur dangkal.
g.
Ujung buah
umunya berbentuk tumpul, sedikit bengkok, dan tidak memiliki bottle neck.
h.
Tiap buah berisi
30-40 biji, yang bentuknya agak bulat sampai bulai.
i.
Endospermaenya
berwarna putih.
j.
Warna buah muda
umunya merah dan bila sudah masak menjadi orange.
k.
Berjumlah lebih
kurang 7% dari produksi kakao dunia dan merupakan jenis edel yang dihasilkan di
Equador, Venezuela, Trinidad, Grenada, Jamaika, Srilangka, Indonesia dan Samoa.
2.
Kakao Forestero
Forastero umumnya termasuk kakao bermutu sedang atau Bulk cocoa atau lebih dikenal
dengan Ordinary cocoa.
Ciri-Ciri:
a.
Pertumbuhan
tanaman kuat dan produksinya tinggi.
b.
Masa berbuah
lebih awal.
c.
Umunya
diperbanyak dengan seamaian hibrida.
d.
Relatif lebih
tahan serangan hama dan penyakit.
e.
Kulit buah agak
keras tetapi permukaanya halus.
f.
Alur-alur pada
kulit buah agak dalam.
g.
Memiliki bottle
neck dan ada pula yang tidak memiliki.
h.
Endospermaenya
berwarna ungu-tua dan berbentuk gepeng.
i.
Kulit buah
berawarna hijau terutama yang berasal dari Amazona.
j.
Jumlahnya
sekitar 93% dari produksi kakao dunia dan merupakan jenis bulk yang dihasilkan
Afrika Barat, Brazil dan Dominika.
3.
Kakao Trinitario
Merupakan hybrida dari jenis kakao Criollo dan
Forastero secara alami sehingga jenis kakao ini sangat heterogen.
Ciri-ciri:
a.
Kakao jenis ini
menghasilkan biji kakao Fine flavour cocoa dan ada yang termasuk dalam bulk
cocoa.
b.
Memiliki
pertumbuhan yang cepat.
c.
Fermentasi
singkat.
d.
Produktivitas
tinggi.
e.
Tahan penyakit Vaskular
Streak Dieback.
f.
Bentuknya
bermacam-macam dengan buah berwarna hijau dan merah.
g.
Biji kakaonya
juga bermacam-macam dengan kotiledon berwarna unggu muda sampai unggu tua pada
saat basah.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar